translate language

Rabu, 07 Juli 2010

Keutamman Sayyidatuna Fatimatuz Zahra


Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Sangat banyak sekali keutamaan dan keistimewaan putri tercinta dari Baginda Rasul Saw yang mana bisa kita ambil hikmah serta kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedikikit kisah ini mudah-mudahan dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mudah- mudahan dapat menambah akan cinta kita kepada Beliau.
Sayyidatuna Fatimah Az Zahra adalah satu-satunya putri yang sangat dicintai Rasulullah Saw. Suatu keharusan dan kewajaran jikalau Baginda Rasul datang maka putri beliau langsung berdiri dan menyambut Beliau. Begitu pula sang Rasul rasa cinta yang luar biasa, ketika putrinya tercinta datang kepada Beliau, Beliau berdiri dan menyambutnya dengan gembira.
Bukan hanya itu saja, ketika Beliau akan pergi yg paling terakhir berpisah bukan dengan istri-istrinya melainkan dengan Sayyidatuna Fatimah,kapanpun ketika Rasulullah baru datang dari bepergian jauh, setelah Beliau melakukan Sholat sunnah, maka yang pertam kali yang Beliau temui bukan istri-istri Beliau, bukan sahabat-sahabat Beliau, akan tetapi putri tercinta Yaitu Sayyidatuna Fatimah Az Zahra.
INGATLAH. Suatu saat ketika Sayyidatuna Fatimah hendak membeli kalung yang sangat Beliau inginkan ( sudah menjadi hal yang wajar bagi kaum wanita menyukai akan perhiasan ), karena Beliau tidak mempunyai cukup uang, maka Beliau mengumpulkan sedikit demi sedikit uang yang diberi oleh suaminya. Ketika uang tersebut sudah terkumpul, dibelilah kalung yang Beliau idam-idamkan.
Saat pertama kali memakai kalung, maka pertama kali yang Beliau beritahu adalah Rasululllah, ketika Beliau menuju rumah Rasulullah. Setelah dibukakan pintu, alangkah sedihnya putri Rasul tersebut, bukan seperti hal biasanya sang Rasul langsung menyambut beliau dengan senyum akan tetapi saat itu sang Nabi tidak tersenyum,karena dilihatlah oleh Rasulullah putrinya memakai kalung, maka hilanglah senyum Rasulullah kepada Beliau.
Sayyidatuna Fatimah masuk rumah Rasul dengan suasana yang gelisah melihat perubahan yang terjadi pada sang Rasul, lantas Beliau berfikir perubahan tersebut pasti terjadi karena ada sesuatu yang berubah dalam diri saya. Beliau melihat kalung yang beliau pakai, lantas Beliau berfikir pasti dan pasti karena kalung yang saya pakai ini membuat sang rasul tidak senang ( bukannya dilarang wahai saudara/i ku memekai akan perhiasan, akan tetapi Rasul tidak suka melihat putrinya memakai kalung tersebut ). Lantas Beliau langsung permisi untuk pulang dan langsung menjual kalung tersebut dan hendak beliau gunakan untuk membeli budak untuk membantunya dirumah. Ketika membeli budak tersebut Beliau berfikir, kalau budak ini tetap ikut saya, maka budak ini akan selalu mengingatkan saya disaat sang Rasul tidak tersenyum pada saya. Maka seketika itu budak tersebut langsung dimerdekakan oleh Beliau.
Setelah melepas budak itu, Beliau langsung menuju rumah sang Rasul. Ketika dibukakan pintu dan dilihat oleh Rasul kalau kalung tersebut sudah tidak lagi menempel pada Beliau, seketika itu Sang Rasul langsung tersenyaum melihat Beliau kembali. (subhanallah, subhanallah, subhanallah)
Beliaulah satu-satunya yang meneruskan keturunan sang Rasul, silsilah dari Rasul. Hingga saat ini kita banyak menjumpai para keturunan Rasul, para Habaib-habaib. Yang sudah semestinya kita mencintai, melindungi dan berbakti kepada Beliau semua. Karena Beliau semua lah yang dapat menyambungkan dan menghubungkan kita semua kepada Rasulullah saw.
Wallahu a’lam
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Tidak ada komentar: