translate language

Senin, 17 Mei 2010

TEMPAT DIKUMPULKANNYA ARWAH-ARWAH SEBELUM DATANGNYA HARI KIAMAT

Assalamu ‘alaikum warahmatullah
Dalam suatu pengajian pernah ana mendengar cerita yang disampaikan oleh Guru saya, kurang lebih sebagai berikut:
Ada suatu cerita seorang pedagang di mekkah pd zaman ibrahim bin adham, dia selama bertahun tahun mengumpulkan uang akan tetapi tidak pernah mudik, akhirnya selama bertahun tahun ia ingin untuk pulang. Pada zaman dahulu masih belum ada namanya jasa penitipan ataupun bank, akhirnya ia kebingungan mau dikemanakan uang tersebut?hendak ia titipkan uang itu pada orang amanat, tapi tidak tahu dimana?
Akhirnya ada orang yang menyarankan untuk menitipkannya kepada seorang pemuda yang masya ALLAH yg hidupnya selalu dimasjidil haram, siangnya ia selalu berpuasa dan malamnya selalu kiamul lail. Akhirnya ia titipkanlah harta tersebut pada pemuda itu, kemudian ia tinggal untuk mudik, silaturrahmi dengan keluarganya.
Setelah beberapa bulan kemudian ia balik ke makah untuk melanjutkan niaganya yaitu berdagang. Setelah sampai makkah ia langsung menemui pemuda tersebut dimasjidil haram, akan tetapi ia tidak mendapati pemuda itu disana. Bingunglah saudagar ini, setelah bertanya kesana kemari akhirnya menddapat informasi bahwa pemuda tersebut sudah meninggal. Saudagar itu sungguh sangat cemas, harta yang ia kumpulkan selama bertahun tahun hilang begitu saja, meski ia titipkan kepada seorang yang amanah tapi kalau meninggal ya mau apa dikata!
Karena lemasnya akhirnya ia terjatuh dan duduk menangis didepan ka’bah. Dan Subhanallan ia bertemu Ibrahim bin Adzham seorang sufi yg sangat alim, yang aslinya dulu adalah seorang raja. Ditanya oleh Beliau gerangan apa yang terjadi padamu? Kemudian saudagar itu menceritannya mulai dari awal sampai akhir.
Kemudian beliau mengatakan kalau memang pemuda tersebut adalah seoang yang alim, minas sholihin, maka panggillah namanya diantara rukun dan zamzam ( yaitu tempat berkumpulnya arwah arwah para sholihin ), akhirnya pergilah saudagar itu ke bainar rukun wa zamzam, dipanggillah namanya 1x,2x sampai berkali-kali akan tetapi tidak ada jawaban. Ia pun kembali melaporkan hal terseubt kepada Ibrahim bin Adzham, mendengar cerita tersebut beliau langsung menangis, seraya mengatakan jika ia tidak menjawab panggilanmu berarti ketika ia meninggal ia mati dalam keadaan su’ul khotimah, karena ALLAH SWT tidak akan memenjarakan arwah orang-orang minas sholihin jika ia sudah meninggal.
Kemudian beliau mengatakan berarti arwah temanmu tersebut berada di Barhut (Sumur barhut adalah tempat dimana Arwah2 org yg meninggal dalam keadaan maksiat akan dipenjarakan oleh ALLAH untuk disiksa sampai menunggu waktu kiamat ) diYaman yang terletak antara tarim dan ahqof ( suatu lembah )/dinding tebing yang lubang yang didalamnya terdapat suatu sumur, temuialah ia disana.
Karena begitu cemasnya uang yang ia kumpulkan bertahun-tahun hilang begitu saja, akhirnya berangkatlah ia ke barhut. Dan diceritakan ketika disana bahwa disana ada sebuah gua yang berlobang yang didalamnya terdapat sebuah sumur yang didalamnya ada aliran air yang berwarna kuning yang berbau seperti berbau nanah dan terdengar suara-suara yang menyayat hati ( bukan suara yang mengerikan ) tapi suara-suara yang membikin orang kasihan. Kemudian ia panggilah namanya pumuda tersebut 1x,2x langsung dijawab oleh pemuda tersebut, labbaik.
Pemuda tersebut keluar dengan menggunakan pakaian yang jelek, dengan leher dirantai dan ujung rantai itu dipegang oleh sesosok orang yang besar yang mengeluarkan pemuda itu dengan menyeretnya.
Saudagar tersebut sangat kaget dan menangis sangat, ia terheran bahwa seorang yg sangat alim bisa-bisanya seperti ini??,akhirnya pemuda tersebut menceritakan dimana ia simpan harta titipan tersebut dan ia menerangkan bahwa kenapa ia seperti ini lantaran sewaktu hidupnya saudaranya tidak ridho terhadap kelakuannya. Kemudian pemuda itu minta tolong kepada saudagar itu untuk mencarikan saudaranya disuatu desa ini dan itu untuk memintakanke ikhlasan saudaranya tersebut. Kemudian diseretlah kembali pemuda tersebut kedalam sumur.
Sauadagar itu langsung pulang dengan menangis-nangis. Setelah sampai di Makkah segera ia cari harta yang disimpan pemuda tersebut, dicari dan dihitung ternyata jumlahnya sesuai. Setelah itu ia langsung mencari saudara pemuda tersebut, setelah didapatinya ia ceritakan apa yang terjadi dengan saudaranya, akhirnya saudaranya memaafkan dan meridhoi pemuda tersebut.
Setelah beberapa lama kemidian iseng-iseng saudagar ini memenggil nama pemuda tersebut di bainal rukuk wa ka’bah, dan langsung pemuda tersebut menjawabnya, dan dengan penampilan yang lebih bagus 180 derajat dari sebelumnya. Ditanya saudagar itu kokbisa antum sudah ada disini?? ALLAH seketika itu langsung memindahkan saya dari barhut kesini ketika saudaraku meridhoi diriku.
Mudah-mudahan sedikit cerita ini dapat memberikan manfaat pada diri-diri kita terutama terhadap alfaqir ini.
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar: