translate language

Kamis, 27 Januari 2011

Larangan Berbicara Keras Melebihi Suara Nabi



Selain memerintahkan kita untuk memanggil Nabi dengan sebutan yang baik dan sopan, ALLAH juga mengancam mereka yang bersuara keras dihadapan Nabi SAW dengan ancaman yang sangat keras. aLLah mewahyukan yang artinya :

"Hai orang-orang yang beriman , janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari." (AlHujurat, 49:2)



Dalam ayat diatas ALLAH memanggil orang-orang yang beriman dan memperingatkan mererka bahwa pahla amal saleh yang selama ini mereka amalkan bisa hancur dan musnah dalam sekejap jika mereka bersuara yang lebih keras lebih keras dari suara Nabi ketika berbicara di hadapan Beliau SAW.



Tsabit Bin Qais ra adalah juru ceramah kaum Anshar. Dia memiliki suara yang keras. Ketika ayat ini turun, ia menghilang dan tidak berani menemui Rasulullah SAW. Ketidak hadiran tsabit bin Qais menaik perhatian Beliau SAW. Rasulullah SAW berkata kepada Sa'ad bin Mu'adz ra : "Hai Abu 'Amr, apa yang terjadi pada Tsabit, apakah ia sakit?" , "Setahu saya ia tidak pernah mengeluh sakit," jawab sa'ad.



Sa'ad kemudian mencari Tsabit bin Qais ra, dan ternyata ia sedang duduk termenung dirumahnya dengan kepala tertunduk dan air mata berderai sambil berkata : "Aku penghuni neraka"

"Apa yang terjadi pada dirimu?" tanya Sa'ad

"Kaliankan tahu diantara kalian semua,ketika berbicara dihadapan Rasul, suara saya adalah yang paling keras. Bukankah ALLAH telah mewahyukan, yang artinya :

"Hai orang -orang yang beriman , janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras sebagainya kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari. ( Al Hujurat 49:2)



Nah akulah penghuni neraka," jawab Tsabit dengan air mata berlinang.

Sa'ad kemudian kembali menemui Rasulullah SAW daan menceritakan keadaan Tsabit. Setelah mendengar cerita Sa'ad, Rasulullah SAW bersabda : "Pergi temui dia dan katakan kepadanya bahwa dia bukan calon penghuni neraka, tetapi dia adalah calon penghuni surga."



Lihatlah, rasa takut yang bersemayam dalam hati seorang sahabat lantaran dia merasa sering berbicara dengan suara keras ketika dihadapan Nabi, padahal itu dia lakukan bukan karena ingin bersuara lebih keras dari suara Nabi, tetapi memang karena ia memiliki suara yang keras.



Lihatlah bagaimana ALLAH memuliakan Nabi SAW , bersuara keras dihadapan Beliau SAW saja dapat menyebabkan amal shaleh yang telah bertahun-tahun dikerjakan, seperti sholat, puasa, zakat dan segala ibadah lainnya musnah dalam sekejap.



Semoga sedikit kisah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan semakin bertambah rasa cinta dan sayang kita kepada Nabi Muhammad SAW. amiin yaa Rabbal 'Alamin

disadur dar buku "Mana Dalilnya 2" oleh Habib Novel bin Muhammad Alaydrus

Tidak ada komentar: