translate language

Minggu, 05 Juni 2011

MENGAIL REZEKI


Dalam sehari umat islam membaca surat Al fatihah minimum sehari 17 hari. dalam surat ini terdapat tata cara dan sopan santun untuk memohon kapada Allah, coba perhatikan :

"Dengan menyebut nama ALLAH yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,"
"Segala puji bagi ALLAh, Tuhan semesta alam,"
"Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,"
"Menguasai hari pembalasan,"
"hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan,"
"Tunjukilah kami jalan yang lurus,"
"Jalan orang-orang yang Engkau anugerahi nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai,dan buka pula jalan mereka yang sesat."

( QS 1:1-7 )

Perhatikan bahwa surat itu dimulai dengan basmalah, lalu pujian-pujian, pernyataan tentang kebesaran ALLAH. ( dan kerendahan diri ),pernyataan akan mengabdi, setelah itu baru mengutarakan permohonan.

Memang begitulah yang harus dilakukan oleh seorang hamba : memberi dahulu , baru mengutarakan permintaan, bekerja dahulu baru kemudian gajian.

Perhatikan petani, sebelum memanen ia harus menanam benih dahulu, Perhatikan nelayan, sebelum memancing ikan, ia harus memberi umpan terlebih dahulu.

Ketika Siti Maryam baru melaihrkan Isa 'alaihissalam dan masih lemah, ia diperinntahkan oleh Allah untuk mengoyankan batang pohon kurma. Lalu berjatuhanlah kurma dari pohon. Tubuh yang lemah mustahil bisa meggetarkan baatang pohon yang besar. Namun demikianlah kehendak Allah, ia harus berusaha, dan Allah yang memberikan hasilnya.

Kalau setiap hari kita memeras otak untuk mendapatkan ini....mendapatkan itu...memperoleh ini....memperoleh itu...merebut ini... merebut itu...,maka kita akan merasa letih di badan dan pikiran, dan kita bisa terlibat dalam berbagai keruetan dan persoalan dengan orang laen. Namun kalau kita selalu berpikir untuk memberi ini...memberi itu...menghadiahkan ini...menghadiahkan itu...meminjamkan ini...meminjamkan itu...mengikhlaskan ini...mengikhlaskan itu..., maka besar harapan kita akan mendapatkan berbagai hal, dan menjalani hidup dengan senang dan mudah.

Catatan:
Urusan kita besar atau kecil, mudah atau sulit, bagi Allah sama saja, kalau Ia berkehendak untuk mengabulkna permintaan kita, maka akan terjadi. Tugas kita adalah berusaha, sukses atau gagal adalah urusan Allah. kita sama sekali tidak berhak mengatur dan tidak kuasa untuk menentukan hasilnya.

Kalau ingin mempunyai uang banyak, maka berikan sebagian uang anda kepada yang memerlukan. Bagaimana kalau kita sendiri dalam kesulitan keuangan? keluarkanlah sedikit dari yang sedikit itu!

Mutiara Qur''an, yang artinya :
"Dan apa saja harta yang baik yang kalian nafkahkan (dijalan Allah),maka balasannya adalah untuk kalian sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhoan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kalian nafkahkan, niscaya kalian akan diberi balasan dengan cukup, sedang kalian sedikitpun tidak akan di zalimi." (QS 2:272)

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS 3:133-134)

Mutiara hadist, yang artinya:

"Tak akan berkurang harta apabila disedekahkan." (HR Tirmizi dan Ahmad)

"Allah tabaraka wata'ala mewahyukan (dalam hadist kudsi) : "Hai anak adam, nafkahkanlah (hartamu),(nanti) Aku akan memberimu nafkah." (HR Muslim, dan Bukhori meriwayatkan sedikit berbeda)

Wallahu a'lam
disadur dari buku Bahagia Dunia-Akhirat lil Habib Husein Anis Habsyi

Tidak ada komentar: