Dalam sebuah acara ulang tahun putri kerajaan,setelah putri meniup lilin yg berada di kue ulang tahun. Kemudian para undangan dipersilahkan untuk mencicipi hidangan yang ada. Para undangan pun menyerbu makanan dan minuman itu, Namun diantara para undangan hanya Bujang yg sangat berhati-hati memilih kue dan minuman.
Ketika Bujang sedang asyik menikmati kue kering dan segelas air putih, tiba-tiba saja seorang lelaki pendek gemuk dan berjidat lebar mendekatinya. Bujang tidak memperdulikan kedatangannya. Ia sedang memandang keluar jendela, pandangannya tertumpu pada taman bunga yang indah diluar sana.
'Salam, tuan, sapa lelaki pendek dan gemuk itu.'
'Salam, balas bujang'
'Apakah anda yg bernama tuan Bujang?'
'Benar,ada apa tuan?'
'Syukurlah,perkenalkan nama saya Vladimir Stovski dari Rusia, sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.'
'Saya Bujang,lalu menyambut uluran tangan Stovski.'
'Tuan Bujang,boleh saya meminta pendapat Tuan?'
'Boleh,mengenai apa?'
'Begini,saya dan beberapa pemikir ternama di negeri saya telah meneliti kitab suci agama Tuan. Kemudian kami sampai pd kesimpulan bahwa kitab suci agama Tuan belum sempurna dan tidak sesuai dengan zaman. Bagaimana pendapat Tuan?'
'Apakah Anda melihat bunga melati diluar sana?' tanya Bujang dengan tenang.
'Ya,Kenapa?'tanya Stovslh keheranan karena pertanyaan dibalas dengan pertanyaan lain yg sulit dimengerti hubungannya.
'Apa warna bunga itu?'
'Putih'
'Sekarang tutup mata tuan!'
'Baik',Ia masih tidak mengerti apa maksud Bujang.
'Sekarang apa warna bunga itu?'
'Putih'
'Jangan pakai hasil penglihatan tadi. Tuan lihat sekarang warna bunga itu tetap putih seperti ketika dilihat dengan mata terbuka?'tanya Bujang sedikit kesal.
'Tidak, hanya warna hitam saja'.
'Baik'
'Nah,apakah karena mata Tuan tertutup lalu warna bunga putih akan menjadi hitam?'
'Tentu tidak, Tuan Bujang.WARNA BUNGA DAN MATA TIDAK SALING MEMPENGARUHI SIFAT MASING-MASING.
'Maksud Tuan, warna bunga yang putih akan tetap putih meski dilihat dengan mata terpejam?'
'Iya'
'Apa mata yang buta tetap akan hanya melihat kehitaman meskipun ada banyak benda beraneka warna?'tanya Bujang lagi
'Tentu saja. Kehitaman yg dilihat orang buta itu tidak akan menjadi warna-warni hanya karena keberadaan benda beraneka warna disekitarnya'.
'Jadi begitu Tuan?Tanya Bujang merendah.
'Iya,pertanyaan Tuan sangat mengecewakan saya. Saya kira Tuan cerdas ternyata tidak',ujar Stovski sambil senyum sinis
'TAHUKAH TUAN, PADA AWAL SURAH ALBAQARAH TELAH DINYATAKAN BAHWA TIDAK ADA KERAGUAN DALAM ALQUR'AN. BAHKAN DALAM SURAH AL MAA'IDAH AYAT TIGA DINYATAKAN BAHWA ALLAH TELAH MENYEMPURNAKAN AGAMA ISLAM. BUKANKAH ITU SAMA DENGAN BUNGA YANG TELAH MENYATAKAN WARNANYA YANG PUTIH? LALU MENGAPA TUAN MENYATAKAN BAHWA KITAB ALQURAN BELUM SEMPURNA DAN KETINGGALAN JAMAN HANYA KARENA TUAN MELIHATNYA DENGAN MATA HATI YANG TERPEJAM?' tanya Bujang lalu meninggalkan pemikir Rusia itu.
Bujang meninggckan Stovski yg tampak sedbng memahami pertanyaan itu. Tidak lama kemudian ia menepuk jidatnya seakan dia telah memahami perkataan Bujang tadi.
Ia menggeleng sambil tersenyum mengagumi kecerdasan Bujang yg sempat membuatnya seperti orang bodoh. Lalu ia melirik bunga melati yang ternyata mengandung jawaban atas keraguannya terhadap kesempurnaan AlQuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar