translate language

Selasa, 03 November 2009

Kisah Nabi Musa As dan Nabi Khidir as. bag. 3

Dari Qur-an Surat al-Kahfi ayat 60-82
Berjalanlah Nabi Musa dan Khidhir, hingga mereka sampai di tepi pantai. Lalu lewatlah sebuah perahu, mereka meminta agar diberi tumpangan. Pemilik perahu itu mengenal Khidhir dan mengizinkan mereka berdua naik ke perahunya, tanpa membayar alias gratis. di tengah perjalanan seekor burung menukik ke laut, lalu meminum air laut dengan paruhnya, lalu Khidhir berkata kepada Musa, "Wahai Musa, ilmu mu dan ilmu ku, tidak sebanding dengan ilmu Allah, (ilmu kita) hanya sebanyak air yang diambil burung itu.",
Lalu Khidhir bersandar pada satu sisi perahu itu dan melubanginya, sehingga air masuk ke dalamnya. Nabi Musa terkejut, secara manusiawi ia berkata, "Mereka telah memberi kita tumpangan gratis, tetapi kamu malah melubangi kapal ini, yang dapat membuatnya tenggelam,, sungguh kamu telah membuat kesalahan yang besar!"
Musa melupakan janjinya untuk tidak bertanya ato memprotes apapun yang dilakukan oleh Khidhir, maka dikatakan kepada Musa, "Bukankah aku telah berkata, sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersama ku?" Musa menyadari kealpaannya, lalu berkata, "Jangan kau hukum aku karena kealpaanku dan jangan kamu membebani ku dengan suatu kesulitan dalam urusan ku". Maksudnya Nabi Musa memohon maaf kepada Khidhir
atas lupa nya beliau akan janjinya, dan berharap Khidhir memaafkannya dan mengizinkannya untuk terus mengikutinya.
Keduanya turun dari kapal. Ketika sedang berjalan di tepi pantai, ada sekelompok pemuda sedang berkumpul, Khidhir mendekati salah seorang di antara nya dan membunuh
nya! Musa, yang secara lahiriah melihat itu adalah sebuah kejahatan yang nyata, sangat terkejut dan kembali lupa akan janjinya, beliau memprotes, "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih itu tanpa alasan yang Haq? Kamu benar-benar telah melakukan sesuatu yang mungkar!"
Khidhir berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepada mu bahwa kau tidak akan sabar bersama ku?", Musa kembali menyadari keaalpaaannya, "Jika aku bertanya kepada mu tentang sesuatu setelah ini, maka janganlah kamu mengizinkan aku mengikutimu
lagi, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan Udzur kepada ku."
Mereka pun melanjutkan perjalanan, hingga sampai di satu negeri yang penduduknya sungguh Bakhil, kikir, pelit, (apa lagi?).. Mereka berkeliling dan minta untuk dijamu, namun tak ada satu pun yang mau menjamu mereka. Kemudian mereka mendapati
sebuah dinding rumah yang hampir roboh, lalu Khidhir menegakkan dinding tersebut.
Nabi Musa, yang hanya mempunyai satu kesempatan lagi untuk tidak memprotes Khidhir, kembali lupa dan berkata, "Kalau kau mau, kau bisa meminta upah atas perbuatan mu itu".
Khidhir berkata, "inilah perpisahan antara aku dan kamu", lalu melanjutkan, "Sebelum berpisah aku akan menjelaskan kepada mu tujuan dari perbuatan-perbuatan yang kamu
tidak sabar kepadanya.."
Apa ya, yang akan dijelaskan oleh Khidhir?? Ups... Bersambung lagi.. Sabar yA..?

Tidak ada komentar: